Jeritan Dan Harapan Seorang Ibu

Ketika seorang ibu yang di tinggal mati oleh suami tercinta, dia mempunyai beban yang cukup berat. Beban menghidupi anaknya , beban pendidikan dan masalah-masalah lain hingga ia nekad harus bekerja di Luar Negeri sebagai BMI, meninggal anak yang dia cintai. Dibawah ini adalah sebuah rintihan seorang ibu itu yang dicerikan pada www.kitamulia.blogspot.com



Rintik-rintik hujan membawa lamunannya hanyut terbawa bayang-bayang yang menakutkan. Kesedihan seakan tiada akhir dalam hidupnya.

Dalam diamnya ia menangis ,dengan senyum getirnya dia berharap,berangan-angan bahagia menghampiri kehidupanya.Dalam sujudnya dia berdo’a memohon segala dosa-dosanya di ampuni olehNya,lirih menjerit ia meminta anaknya di lindungi Illahi,yang telah jauh dari dekapannya,belaiannya,kasih dan sayangnya.

Kepedihanya sebagai seorang ibu tiada terperikan yang seakan-akan menghentikan detak jantungnya.dia hanya berharapan,semoga Illahi mendengar ratapan dan do’anya dengan segala upaya serta usaha,dengan impian anaknya bisa bahagia. Apakah anaknya bisa bahagia?”pikirnya
Sesak nafas seorang ibu mendengar kata anaknya di seberang sana ”Ibu…,Ayah di mana aku rindu sama ayah ? Ananda …Ayah masih pergi jauh disana mencari jalan terang menuju surga”jawabnya untuk menghibur si kecil.yang ia ga pernah tahu bahwa ayahnya sudah tiada sudah sekian lamanya ,meninggalkan dunia yang penuh dengan cobaan hidup.Tangisan si kecil yang nyaring melengking,membuat seorang ibu di perantauan meronta.kapan bisa memeluk anaknya.

Betapapun si kecil ingin seperti teman-temannya, di mana ada kedua orang tuanya yang mengasihinya dan memanjakannya, walaupun apa yang ia minta ada dan bisa terpenuhi,namun kerinduannya hanya kepada bunda dan ayahandanya.begitu besar.

Pikirnya…meskipun ayahnya sudah tiada , paling tidak ada dia ada di sampingnya sebagai bunda tercinta.

Tangisan seorang ibu yang hatinya selalu merindukan anaknya. Panggilan “ibu” selalu dia dengar setiap saat menengelamkannya dalam kalbu. Kesedihannya tiada henti,dukanya kapan sirna.bahagianya kapan datang.

Ketika mendengar bahkan melihat anaknya begitu bahagia…hatinya sebagai seorang ibu merasa bahagia… bahagianya tiada tara , tapi .. tapi yang dia rasa di negeri orang dukanya berlipat ganda. Hanya sembah sujudnya pada Allah Yang Maha Kuasa semoga Dia melindungi anaknya yang semata wayang, walaupun dirasa hina di mata manusia.asal tidak hina di mata Allah. Harapnya suatu ketika,anaknya jadi manusia berguna.bagi nusa dan bangsa terutama agama. “Ya…Allah Engkau Maha Mendengar…Engkau Yang maha Mulia … Ya Allah aku berikan kepada anakku rizki dariMu Rizki yang halalal Toyyiban ( rizki yang halal dan baik,bersih ) … Jadikanlah anakku .. anak yang sholeh. Itu Harapanku !! “Do’a dan air matanya dalam sujudnya pada Tuhan Yang Maha Kuasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar