Tidak Rusak dan Tidak Mati !

Diriwayatkan ada seorang raja berhasil membangun kota dengan segala fasilitasnya yang cukup megah ,indah , kemudian raja itu mengundang rakyatnya untuk berpesta pora menyaksikan keindahan kota yang telah di bangunnya itu.
Pada setiap pintu ada penjaga yang antara lain diberi tugas untuk menanyai setiap pengunjung  yang datang.
Adakah celah dan kekurangan kota yang di bangunnya itu ??.
Hampir semua orang yang ditanyai selalu menjawab :" siipp tidak ada cacat dan celahnya". Akan tapi ada sebagian pengunjung yang menjawab,dengan jawaban yang beda dan berani, bahwakota itu mengandung dua  cacat dan celah. Sesuai dengan perintah sang raja mereka yang memberi jawaban yang berbeda itu di tahan untuk di hadapkan kepada raja guna dimintai keterangan-keterangan  atas temuannya itu ,cacat dan celah apa yang ada pada  kota ini. Wahai Fulan.. cacat dan celah apa yang kamu dapatkan pada kota yang susah payah saya bangun ,yang megah dan indah ini ??  tanya sang raja penuh keheranan ?. Orang itu menjawab : "wahai yang mulia ...ketahuilah..,bagaimanapun kota yang anda bangun yang begitu megah ini   pasti akan RUSAK dan pemiliknya akan mati. Kemudian raja masih bertanya lagi : jika begitu adakah bangunan lain yang tak mengandung dua  cacat itu ? ada .... bangunan yang tak bisa rusak selamanya dan pemiliknya tidak akan bisa  mati !! jawab orang itu. Ayo segera katakan ,apa itu ?? desak sang raja ! Kemudian Orang itu menjawab : "yang tidak ada dua cacat   itu  adalah SURGA dan ALLAH  pemiliknya" , jawabnya tegas !.
Kemudian orang itu menceritakan betapa megah dan indahnya surga. Mendengar cerita tentang surga dengan segala keindahannya sang raja menjadi tertarik dan merindukannya,apatahlagi ketika mereka menceritakan tentang keadaan neraka dan azabnya terlebih bagi manusia yang sombong dan ingin menandingi  Allah. Kengerianlah yang terbayang di benak sang raja.
Ketika mereka mengajak raja untuk bertobat dan kembali kepada jalan Allah , dengan dialog yang begitu panjang,sang raja yang berkuasa itupun dapat menerima nasehat itu dengan iklhas dan lapang dada,yang pada akhirnya sang raja menyadari semua kebijakan-kebijakan  yang tidak bijak dan dholim yang selama ini ia buat, kemudian ditinggalkannya segala kemegahan-kemegahan kerajaan yang selalu ia banggakan dan ia sombongkan itu,  jadilah dia seorang HAMBA yang taat, yang amanah mengemban tugas kerajaan, beribadah hanya kepada Allah swt. saja. 
Adakah raja di zaman  sekarang yang dapat menerima nasehat mulia seperti ini ?
wallahu a'lam .. .
( SUMBER : Voice Mutiara Hikmah Suara Akbar dan berbagai sumber )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar